LINKS
ARCHIVE
« June 2019 »
S M T W T F S
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30
Monday, 5 June 2006
UNGKAPAN HATI DARI LOKASI BENCANA GEMPA JOGJA JATENG
Topic: Gempa Jogja Ja-Teng

Saya berada di salah satu lokasi korban gempa di daerah Jogja tepatnya di lingkungan Sarang Dusun Kuwon Desa Sidomulyo Kec. Bambanglipuro Kab. Bantul, Jogja.
Lokasi ini berjarak sekitar 7 km dari pantai Parang Tritis, Jogja dan berjarak 31 km dari titik epicentrum gempa. Kecamatan ini paling parah menderita korban jiwa dan kerusakan bangunan fisik. Korban meninggal tercatat kurang lebih 580 jiwa. Sedangkan untuk korban terbanyak meninggal dari tingkat dusun berasal dari dusun Bauran Desa Bauran Kec. Pleret Kab. Bantul, Jogja berjumlah sekitar 60 jiwa.
Berdasarakan dialog yang saya lakukan dengan beberapa warga masyarakat korban pasca gempa, maka kami sangat memerlukan bantuan dan belas kasihan teman – teman dari manapun. Hal ini demi untuk ikut meringankan beban dan penderitaan saudara kita di lokasi gempa.
Karena beberapa keterbatasan maka kami hanya dapat mengirimkan beberapa gambar kondisi merapi dan korban gempa dalam bentuk CD, yang kami alamatkan kepada teman – teman di Jakarta (mbak Izul), TC Muneng (Sdr Yayak) dan TC E-Semeru Sdri Ti’ah
Beberapa kebutuhan yang sangat diperlukan diantaranya :
1. Tenda
2. Selimut
3. Lampu minyak (ting) atau pelita atau lampu badai
4. Lampu Senter dan bateraynya
5. Minyak Tanah
6. Bahan Makan

Kejadian – kejadian tragis lain yang menambah penderitaan:
1. Pasca gempa harga bensin mencapai Rp.15.000,00 – Rp. 25.000,00 per liter di tingkat eceran.
2. Banyak peristiwa pencurian dan penjarahan akibat belum ada pengamanan dari petugas dan kedaan lokasi yang gelap gulita saat malam hari dan diperparah dengan adanya hujan (1 hari 12 motor hilang, barang elektronik juga banyak yang hilang)
3. Banyaknya turis dan warga yang hanya melihat dan mengambil gambar seolah tidak peduli dengan perasaan korban gempa.
4. Adanya bantuan yang masih menumpuk di kabupaten dan hanya disalurkan melalui birokrasi (camat, desa, baru dusun) yang akhirnya menghambat distribusi sampainya bantuan karena tidak boleh diambil lansung oleh penduduk walaupun masyarakat sangat kelaparan.

TOLONGLAH KAMI, BANTULAH KAMI
KAMI TIDAK KUASA MENGATASI PERMASALAHAN INI SENDIRIAN

Terima kasih, semoga Tuhan Yang Maha Esa melipatgandakan pahala atas amal dan bantuan anda

Posted by mapabelan at 8:12 PM | Post Comment | Permalink

View Latest Entries